Senin, 06 April 2015

Cinta dalam Sayur Sop

Standard
Masalah masak, sebelum menikah dengan dik Andri, aku sudah diperingatkan keluarganya terlebih Om Yanto kalau dik Andri ga pandai memasak. Sedang aku pernah buka rumah makan yang tentu saja selektif masalah masakan. Tapi menjelang 4 tahun pernikahan kami, ternyata dia bisa juga masak meski belum bisa dibilang jago. Masalah rasa memang beda masakan yang kubikin. Aku cenderung kuat dibumbu. Dia kurasa lebih ngirit bumbu. Cara memasaknya juga beda teknik yang biasanya ketika aku memasak. Banyak kali aku menegurnya kalau cara memasak masakan ini seperti ini alurnya. Seperti ketika merebus ayam dimana ayam langsung dimasukkan ke panci bersama dengan air langsung direbus tanpa ditunggu mendidih dulu. Yang membuat masakan ayamnya jadi bau amis.

Hari ini, isteriku memasak sop ayam dengan wortel & kol sebagai sayurannya. Rasanya memang beda dibanding bikinanku. Namun, dari situ, aku belajar aku tak perlu memaksa dia memasak dengan rasaku. Biarlah aku makan dengan rasanya. jadi aku belajar menerima dia. Inipun menjadi satu hal yang menarik karena dengan merasa dengan rasanya aku belajar mengasihinya. Makasih, ma...

Selasa, 17 Februari 2015

Belajar tentang Kejujuran

Standard

Awalnya bingung. Kok aku terima 2 juta biasanya 1 juta aku nagih Arisan Pundi Kasih  ke Oh Pek Kie di Jl. Veteran Tegal. Ragu. Uang kuterima, kumasukkan amplop yang biasa aku sediakan. Kupikir akh, mungkin dia bayar 2 bulan sekaligus atau berubah tagihannya karena aku tidak tahu isinya dalam amplop tertutup kuserahkan.
Setelah menagih yang lain dan makan siang, akhirnya aku balik lagi ke tempat itu. Sebuah toko onderdil motor. Si encik lagi makan siang. Aku nunggu sebentar. Setelah aku minta tolong ke mbak pegawainya untuk konfirmasi lagi, akhirnya enciknya sadar dipikirnya ia bayar untuk arisan Katolik sebesar 2 juta.
Lega rasanya.

Kalau aku mau jahat bisa juga. Tak perlu kembali dan yang kusampaikan ke Pak Lukas
hanya 1 juta saja. Dapat 1 juta. Tapi puji Tuhan, aku belajar tentang kejujuran melalui peristiwa ini.
Tadi pagi, ketika dalam perjalanan ke kantor, aku bicara pada Tuhan. Pengin rasanya punya uang banyak. Seakan aku bicara sendiri andaikan aku dapat uang banyak sampai tak terhitung, maukah aku tetap melayani-Nya? Dan tetap berada dalam pekerjaanku sekarang ini di GKI Tegal?

Terima kasih ya Tuhan untuk pembelajaran ini.